Postingan

Surat Untuk Virus Corona

Hai virus corona ? apa kabarmu ? Ternyata sudah lama juga ya kamu berada di Indonesia Karena kamu...kami semua jadi beraktivitas dengan terbatas Tidak bisa bekerja,tidak bisa ke sekolah dan tidak bisa jalan-jalan Suasana jalanan pun terasa sepi  Semua terasa seperti bagai kota mati Sunyi... Yang terdengar hanyalah bunyi sirine mobil ambulance Suasana di Rumah Sakit pun tak kalah mengharukan Pasien-pasien pun mulai berdatangan   Sayup-sayup terdengar suara isak tangis yang begitu menyayat hati Aura kesedihan pun sangat terasa di tempat itu Para Dokter dan perawat mulai sibuk Mereka bekerja dan bertaruh nyawa Mereka rela meninggalkan keluarga Demi menyelamatkan raga yang lain Namamu memang sangatlah cantik Tapi virusmu sangat mematikan Dan kamu telah menebar ancaman dimana-mana Begitu banyak korban yang berjatuhan karenamu Wahai virus corona Sudah cukupkah liburanmu di Indonesia ? Aku mohon kembalilah ke tempat dimana kamu berada

Sebuah Hati Yang Terluka

Mengapa ini harus terjadi lagi ? Aku harus menelan pil pahit lagi Kebahagiaan yang kutunggu telah sirna Semuanya musnah ditelan bumi Kini kembali berganti dengan derita yang tiada akhir Derita yang tak pernah kuinginkamn kehadirannya Bahagiaku kini hanya tinggal kenangan Disaat yang lain tertawa bahagia Disini aku menangis Aku terjebak dalam derita yang tak pernah kutahu akhirnya Apakah aku dilahirkan hanya untuk tersakiti ? Begitu kejamkah dunia ini ? Ataukah aku yang tidak boleh merasakan bahagia Ataukah aku harus meninggalkan dunia ini demi kebahagiaan yang abadi ? Aku hanya ingin bahagia Sama seperti yang lainnya Aku ingin merasakan bahagia Tapi kenyataan tak pernah sesuai dengan harapanku Yang kurasakan hanyalah pedihnya bercinta Ataukah aku yang terlalu bodoh ? Berkali-kali dipermainkan oleh cinta ? Ya Tuhan... cukup sudah Jangan kau tambah deritaku ini

Mencintai tapi tak bisa memiliki

Saat aku pertama kali bertemu denganmu  Kau membuatku terpana  Pancaran sinar matamu yang begitu indah  Mampu menusuk hatiku yang dalam Tutur bahasamu yang begitu halus  Membuatku semakin ingin memilikimu  Apapun rela kulakukan demi kamu Agar kau menjadi kekasihku  Menemaniku menjalani kehidupan hingga akhir hayatku  Namun... hatiku remuk dan hancur berkeping - keping  Ketika aku tahu kau lebih mencintainya   Yah... aku sadar... memang aku bukan siapa- siapa untukmu   Aku bukan seorang bidadari, aku juga bukan seorang malaikat  Jujur saja... aku merasa sakit saat melihatmu dengannya  Tapi... apakah aku salah bila aku mencintaimu ???  Apakah aku tak boleh merasakan cinta ??  Aku tak tahu harus berbuat apa lagi  Ingin menangis... tetapi airmata ini rasanya sudah kering  Ingin marah... tapi tak tahu siapa yang harus kumarahi  Tuhan... tolonglah aku  Hapuskanlah rasa ini  Jika memang dia tercipta bukan untukku